Sejarah Perpustakaan

Perpustakaan Kementerian Kesehatan telah menjadi bagian dari perkembangan kiprah Kementerian Kesehatan d/h Departemen Kesehatan sejak masa perang dunia kedua. Seiring perkembangan waktu, Perpustakaan Kementerian Kesehatan terus berkembang. Selain lokasinya yang berpindah-pindah sesuai lokasi kantor Departemen Kesehatan, penanggung jawab pengelolaannya juga berpindah dari unit satu ke unit lainnya, termasuk perkembangan fungsi perpustakaan yang semakin luas.

Perang Dunia Kedua

Terjadi kerusakan akibat perang termasuk perpustakaan. Ny. Roll, seorang pegawai Perpustakaan Departemen Kesehatan (Ministerie van Gezondheid) yang merapikan dan menata kembali koleksi bahan pustaka
 

Masa Kemerdekaan

Pada masa peralihan kekuasaan di Indonesia antara Pemerintah Belanda dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1945, perpustakaan yang saat itu terhenti kegiatannya dirintis kembali pengelolaannya oleh Ny. Oei yang dibantu oleh Ny. C. Tehapary.

Periode 1945 – 1950

1. Awal 1946 perpustakaan dijadikan salah satu bagian tersendiri dalam struktur organisasi Depkes. Sebagai Kepala Perpustakaan saat itu adalah Dr. Fisher.

2. Awal 1949, Dr. Fisher diganti Dr. Van de Bergh. Ny. Oei (penerus Ny. Roll) pindah ke Netherland dan diganti Ny. C. Tehapary.

3. Tahun 1950 Dr. Van de Bergh diganti oleh Dr. C.J. Gremmee, ARTS. Perpustakaan mulai dikunjungi dari luar Depkes dan mulai diberlakukan sistem pengolahan bahan perpustakaan menggunakan Universal Decimal Classification (UDC) dan pembagian Teknis Layanan dan Administrasi.

Periode 1951 – 1960

1. Untuk menambah koleksi literatur, Dr. C.J. Gremmee mengambil kebijakan dengan melanggan majalah ilmiah dan pengadaan buku-buku dari luar negeri

2. Januari 1954, Dr. C.J. Gremmee menjadi Kabag Perpustakaan Statistik.

3. 14 April 1954 sampai 1956 status Dr. C.J. Gremmee menjadi Kabag. Perpustakaan, Dokumentasi dan Adveiur Statistik. Wakilnya Ny. Laouhanapassy.

4. Akhir tahun 1958, Dr. C.J Gremmee pindah ke negeri Belanda, dan selanjutnya digantikan oleh dr. Soedarsono sebagai Pimpinan Medical Teknis Urusan perpustakaan DEPKES RI. Untuk tenaga ahli perpustakaan dipercayakan kepada Ny. Djuwariah Barnawi yang bekerja sampai tahun 1963.

Periode 1961 – 1970

1. Tahun 1965, Ny. Laouhanapassy sebagai Wakil Kepala Perpustakaan pensiun dan diganti Ny. Yoyoh Wartomo, SH.

2. Sesuai Struktur Organisasi Depkes, Ny. Yoyoh Wartomo, SH sebagai Kabag Perpustakaan dan Penerbitan Biro V (Pendidikan)

3. Tahun 1968, berkat bantuan Tenaga dari Fak. Sastra UI diubah sistem UDC menjadi Dewey Decimal Classification (DDC)

Periode 1971–1980

1. Dikembangkan Rencana Kerja Pelita II (Master Plan) Central Health Library berfungsi sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Bidang Kesehatan dan Kedokteran (Working Group Perpustakaan Depkes 27-08-1973 s/d 01-09-1973)

2. Berdasar Kepmenkes No.125/IV/KAB/BU/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI, kedudukan perpustakaan mulai berubah yaitu berada dibawah Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat pada Sub Bagian Dokumentasi.

3. Berdasar Kepmenkes No. 558/Menkes/SK/1984 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI, kedudukan perpustakaan tetap berada di bawah Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat pada Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi.

1981–2000

Periode 1981–2000

1. Pernah menjadi Pusat Jaringan Informasi dan Dokumentasi Bidang Kesehatan dan Kedokteran sampai tahun 1984, yang selanjutnya jaringan tersebut dipindahkan ke Balitbangkes Depkes RI.

2. Untuk bisa mengikuti perkembangan IPTEK yang semakin pesat, Perpustakaan Depkes selalu berusaha memenuhi kebutuhan penggunanya yang berorientasi bidang kesehatan dan kedokteran.

2001 – 2021

Periode 2001 – 2021

Berdasar Kepmenkes No. 1277/Menkes/SK/XI/2001, perpustakaan hilang dalam struktur organisasi Depkes. Pada saat itu perpustakaan dipimpin oleh Ny. Kayes Lumatauw, MLS. Perpustakaan tetap menyelenggarakan sesuai dengan fungsinya baik teknis maupun administrasi di bawah Biro Hukum dan Organisasi Depkes.

Berdasar Kepmenkes No. 1575/Menkes/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan, Perpustakaan muncul dalam struktur Sub Bidang Perpustakaan dan Dokumentasi di bawah Pusat Komunikasi Publik dengan Kepala Pusat dr. Lily Sulistyowati, MM (2005-2010). Kemudian pada tahun 2010, dr. Lily Sulistyowati sebagai Kepala Pusat Komunikasi Publik diganti oleh drg. Tritarayati, SH.

Berdasar Kepmenkes No. 1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Perpustakaan Kementerian Kesehatan berada di bawah Satuan Kerja Pusat Komunikasi Publik. Sejak tahun 2011, Kepala Pusat Komunikasi Publik dijabat oleh drg. Murti Utami, MPH. Pada tahun 2015 dianggap perlu adanya dasar hukum yang mengatur tentang pengelolaan perpustakaan di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan merujuk UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan UU No. 4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, akhirnya diterbitkanlah Permenkes No. 58 tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan di Lingkungan Kementerian Kesehatan dan Permenkes No. 38 Tahun 2015 tentang Penerbitan serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dalam Permenkes No. 58 tahun 2015 tentang Pengelolaan Perpustakaan di Lingkungan Kementerian Kesehatan diatur bahwa Perpustakaan Kementerian Kesehatan di bawah Sekretariat Jenderal merupakan pembina kepustakawanan di lingkungan Kementerian Kesehatan. Dalam Permenkes tersebut juga diatur bahwa salah satu fungsi perpustakaan Kementerian Kesehatan yaitu sebagai pusat repositori, karya tulis, karya cetak dan karya rekam di lingkungan Kementerian Kesehatan. Adapun pelaksanaan repository sesuai Permenkes No. 58 tahun 2015, diatur pelaksanaannya di dalam Permenkes No. 38 tahun 2015 tentang Penerbitan dan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya pada tahun 2015 terjadi perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian Kesehatan dengan keluarnya Permenkes 64 tahun 2015. Seiring dengan perubahan SOTK Kementerian Kesehatan, Pusat Komunikasi Publik berubah menjadi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yang dipimpin oleh drg. Oscar Primadi, MPH. Pada tahun ini perpustakaan memandang perlu adanya aturan mengenai pengolahan bahan perpustakaan di lingkungan Kementerian Kesehatan. Kondisi inilah yang menjadi dasar keluarnya Permenkes No. 68 tahun 2016 tentang Pengolahan Bahan Perpustakaan di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Di era disrupsi informasi diperlukan kemampuan pustakawan untuk mengenali informasi yang dibutuhkan pemustaka dan kemampuan untuk menemukan kembali letak informasi dan juga mampu menggunakan informasi tersebut secara efektif.  Akhirnya disusunlah Pedoman Literasi Informasi untuk meningkatkan kemampuan pustakawan yang lebih kompeten dan profesional dalam melakukan layanan informasi.

Periode 2022 – Sekarang

Periode 2022 – Sekarang

Berdasarkan Permenkes No 5 tahun 2022 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan ada 5 fungsi di Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, salah satunya adalah Pengelolaan Perpustakaan. Dalam operasionalnya kegiatan Pengelolaan Perpustakaan dilakukan oleh Tim Kerja Pengelolaan Perpustakaan Kesehatan yang dipimpin oleh seorang ketua.