Penggunaan obat bersumber dari alam di Indonesia merupakan bagian dari budaya
dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad-abad yang lalu. Namun demikian,
secara umum keamanan dan manfaat atau khasiatnya terhadap kesehatan belum
sepenuhnya didukung oleh hasil penelitian yang memadai. Mengingat hal tersebut dan
menyadari bahwa Indonesia sebagai mega centre tanaman obat dan bahan bersumber alam
lainnya, maka perlu adanya suatu standar bahan-bahan tersebut untuk digunakan
masyarakat dalam berbagai keperluan demi mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian,
khususnya standardisasi bahan baku obat tradisional maka diterbitkan Farmakope Herbal
Indonesia : Suplemen I Edisi II untuk melengkapi persyaratan mutu bahan baku obat
tradisional yang beredar di Indonesia. Farmakope Herbal Indonesia : Suplemen I Edisi II
berisi 110 monografi simplisia dan ekstrak dari 55 tumbuhan. Monografi tersebut memuat
informasi mencakup persyaratan mutu yang terdiri dari organoleptik, makroskopis,
mikroskopis, kandungan kimia, serta lampiran dengan metode analisis termasuk prosedur
dan peralatannya.
Penyusunan Farmakope Herbal Indonesia : Suplemen I Edisi II melibatkan
kontributor yang terdiri dari para akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang herbal, serta
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Melalui Farmakope Herbal Indonesia : Suplemen I
Edisi II diharapkan dapat memacu produksi obat tradisional yang memenuhi persyaratan
dan meningkatkan pemanfaatan bahan alam Indonesia.