Japanese Encephalitis (JE) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena menjadi salah
satu penyebab penyakit radang otak tersering. Estimasi angka insidens JE adalah 1,2/100.000 populasi/
tahun menyerang anak dibawah usia 15 tahun dan sebesar 36% penderita yang hidup setelah terinfeksi
JE mengalami kecacatan permanen. Hal ini menyebabkan kehilangan potensi sumber daya manusia
untuk pembangunan negara. Pengendalian JE membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai sektor,
utamanya kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
berupaya menyusun Strategi Nasional Penanggulangan Japanese Encephalitis 2023-2027 yang
diharapkan dapat memberi panduan langkah untuk mencapai target penanggulangan JE di Indonesia
serta menjadi acuan dan pengembangan program yang berkesinambungan oleh keterlibatan
lintassektor dengan pendekatan one health. Proses penyusunanan Strategi Nasional (Stranas)
Penanggulangan JE melibatkan berbagai lintasprogram dan lintassektor terkait agar selain
mencerminkan bahwa penanggulangan JE ini bersifat multiprogram dan multisektoral juga
pelaksanaannya harus dilakukan secara terpadu, komprehensif dan berkelanjutan